Beritakendari.com, Padang – SMK Negeri 2 padang beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik. Hal ini terkait dengan dugaan adanya pemaksaan mengenakan jilbab bagi siswi nonmuslim di sekolah itu.
Namun, ada cerita berbeda dari sejumlah siswi nonmuslim di sekolah itu.
Mereka mengaku, menggunakan jilbab saat disekolah adalah pilihan mereka sendiri tanpa ada paksaan.
Melansir Detik.com, Seperti yang diungkapkan oleh salah satu siswi, Elisabeth Angelia Zega, ia bercerita bahwa memakai kerudung saat kesekolah telah dilakukanya semenjak duduk dibangku SMP. Dirinya mengaku pihak sekolah tak pernah memaksanya yang nonmuslim untuk mengenakan jilbab
“Tidak ada unsur paksaan. Dan saya juga sudah dari SMP memakai jilbab ini,” kata Elisabeth Angelia Zega di SMKN 2 Padang, Senin (25/1/2021).
Ia mengaku tak keberatan dan merasa tak tertekan mengenakan identitas seperti muslim saat ke sekolah. Menurutnya, keimanannya tak terganggu, meski mengenakan pakaian seperti siswi muslim.
“Walau di sekolah pakaian saya seperti ini (pakai jilbab) iman saya tetap percaya Tuhan Yesus. Tak ada tekanan batin kalau pakaian pakai jilbab,” kata Angel.
Senada dengan Elisabeth, siswi lainnya bernama Yulita Harefa, juga mengatakan tak masalah menggunakan jilbab meski tidak beragama Islam. Seperti Elisabeth, Dia juga mengaku sudah sejak SMP memakai jilbab saat sekolah.
“Sudah sejak SMP saya memakai jilbab ke sekolah, saya tidak pernah minder,” ujar Yulita.
Siswi yang duduk di Kelas XII SMKN 2 Padang itu mengaku, diawal-awal menggunakan jilbab saat SMP sempat merasa canggung. Dia mengaku belajar berjilbab dari kakaknya yang juga menggunakan jilbab saat ke sekolah.
“Saya belajar memasang jilbab dari kakak, kebetulan kakak juga belajar di sekolah negeri dan memakai jilbab,” jelas dia.
Siswi lainnya, Eka Maria Putri Waruwu, mengatakan jilbab yang dikenakanya saat ke sekolah merupakan bagian dari seragam sekolah. Dia mengaku menggunakan jilbab tak berpengaruh dengan keimanannya sebagai pemeluk agama Kristen.
“Pakaian seperti ini (pakai jilbab) hanya atribut saja kok. Identitas saya sebagai pelajar SMK 2. Tidak kaitan dengan masalah iman,” katanya.