Beritakendari.com – Para ulama telah menjelaskan bahwa setiap amalan kebaikan yang dilakukan seorang anak akan sangat bermanfaat bagi kedua orang tuanya. Kedua orang tua akan memperoleh pahala sebesar pahala yang didapatkan oleh anaknya. Karena anak merupakan hasil usaha dari kedua orang tua.
Hal tersebut berdasarkan Firman Allah subhanahu wa ta’ala :
وَأَن لَّيۡسَ لِلۡإِنسَٰنِ إِلَّا مَا سَعَىٰ
“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya.” (an-Najm: 39)
Demikian juga sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,
إِنَّ أَطْيَبَ مَا أَكَلَ الرَّجُلُ مِنْ كَسْبِهِ، وَوَلَدُهُ مِنْ كَسْبِهِ
“Makanan terbaik bagi seseorang adalah yang berasal dari hasil usahanya; dan anaknya juga termasuk hasil usahanya.” (HR. Abu Dawud, an-Nasai, dan at-Tirmidzi; dinilai kuat oleh Syaikh al-Albani rahimahullah, sebagaimana dalam Ahkamul Jana’iz)
Ada beberapa hadits lain yang mendukung makna hadits ini, di antaranya
?Dari Aisyah radhiallahu anha,
أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ: إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَأَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ تَصَدَّقَتْ، فَهَلْ لَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ
Ada seorang laki-laki berkata, “Ibuku meninggal tiba-tiba (dan belum sempat berwasiat). Aku mengira, jika ia masih sempat berbicara, tentu dia akan bersedekah. Apakah dia akan mendapatkan pahala jika aku bersedekah atas namanya?”
Rasulullah menjawab, “Ya.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
?Dari Ibnu Abbas radhiallahu anhuma,
أَنَّ سَعْدَ بْنَ عُبَادَةَ تُوُفِّيَتْ أُمُّهُ وَهُوَ غَائِبٌ عَنْهَا فَأَتَى رَسُولَ اللهِ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ أُمِّي تُوُفِّيَتْ وَأَنَا غَائِبٌ عَنْهَا فَهَلْ يَنْفَعُهَا إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا؟ قَالَ: نَعَمْ. قَالَ: فَإِنِّي أُشْهِدُكَ أَنَّ حَائِطِي الْمَخْرَفَ صَدَقَةٌ عَنْهَا
Ibu Sa’d bin Ubadah—saudara Bani Sa’idah—meninggal ketika Sa’d sedang tidak berada di rumah. Dia pun mendatangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, ibuku telah meninggal ketika aku sedang tidak berada di sisinya. Apakah akan bermanfaat baginya jika aku bersedekah atas namanya?”
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam menjawab, “Ya.”
Sa’d pun menimpali, “Persaksikanlah bahwa kebunku yang sedang berbuah adalah sedekah atas namanya.” (HR. Muslim)
? Imam asy-Syaukani rahimahullah berkata, “Hadits-hadits dalam bab ini menjelaskan bahwa sedekah seorang anak akan bermanfaat bagi kedua orang tuanya yang telah meninggal meskipun tidak ada wasiat dari keduanya.” (Lihat Nailul Authar)
Dalil tersebut diatas menunjukan bahwa begitu besarnya manfaat dan keutamaan sedekah seorang anak atas nama orang tuanya yang telah meninggal.