Beritakendari.com – Kerajaan Saudi Arabia (KSA) merupakan negara yang terletak di Jazirah Arab. Beriklim gurun dan sebagian besar wilayahnya diliputi gurun pasir. Tak satupun negara di dunia ini yang tidak mengenal Arab Saudi. Baik negara sekuler apalagi negara sesama muslim.
Sangat Banyak sekali kelebihan dan keunikan yang dimiliki negara dimana Islam berasal ini. Keunikan atau kelebihan yang tentunya membuat bahagia warganya.
Berikut 10 fakta keunikan atau kelebihan Arab Saudi yang tidak ditemui di negara lain.
1. Tidak ada pemilu untuk memilih kepala negara
Arab Saudi adalah negara monarki absolut. Tidak ada pemilu khas negara demokrasi sebagaimana terjadi di berbagai negara didunia. Meskipun terkenal negeri yang kaya raya, namun proses pergantian tampuk pimpinan di Arab Saudi sangatlah hemat anggaran, bahkan bisa jadi tanpa biaya sama sekali. Seperti, pergantian kepemimpinan dari Raja Abdullah yang meninggal dunia kepada Raja Salman saat itu, hanya berlangsung beberapa menit pasca pembacaan surat keputusan. Kemudian sang pemimpin dibaiat dan saling berjabatan tangan.
Tidak ada anggaran triliunan yang dihabiskan hanya untuk sebuah pesta demokrasi. Rakyat pun merasa aman, nyaman dan tentram. Mereka terlelap di malam hari di bawah kekuasaan seorang raja, dan mereka bangun di pagi hari dalam keadaan kekuasaan sudah beralih ke raja berikutnya. Negara dalam kondisi damai, tanpa gejolak dan tanpa rasa takut.
2. BBM di Arab Saudi sangat murah dan terjangkau
Harga BBM di Arab Saudi sangatlah murah dan terjangkau.Seperti BBM jenis oktan 91 cuma dihargai 0,75 riyal atau sekitar 2.700 rupiah. Itupun setelah mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya yang hanya 0,45 riyal (sekitar 1.600 rupiah). Sementara itu BBM jenis oktan 95 hanya seharga 0,90 riyal (3.250 rupiah) setelah sebelumnya seharga 0,60 riyal (2.150 rupiah). Harga 1 liter bensin di Saudi setara dengan setengah liter air minum kemasan di Indonesia.
3. Pendidikan di Arab Saudi gratis, plus beasiswa yang diberikan kerajaan.
Seluruh universitas negeri di Saudi Arabia memberikan beasiswa penuh (full-scholarship). Mahasiswa tidak dibebani biaya kuliah, malahan diberi uang bulanan atau mukafaah. Seluruh universitas negeri Saudi Mukafaahnya hampir sama perbulanya yakni sekitar 890 riyal atau sekitar 3 juta rupiah baik untuk S1, S2 dan S3. Apabila Mahasiswa S2 atau S3 yang merangkap sebagai research assistant (RA) atau teaching assistant (TA) maka akan mendapat tambahan gaji. Besarnya gaji tergantung dari kebijakan masing-masing universitas. Jika beruntung ikut proyek penelitian dosen bisa mendapat tambahan uang saku lagi.
Biaya hidup pun rendah, karena disediakan asrama gratis dan mendapat subsidi makan di kantin kampus. Kondisi ini, mahasiswa masih bisa menabung dari beasiswa yang diberikan. Apabila mahasiswa membawa keluarganya, maka harus menyewa rumah di luar dan di beberapa kampus disediakan pengganti biaya sewanya.
4. Jalanan di Arab Saudi kualitas tol semua, dan gratis
infrastruktur jalan di Arab Saudi sangatlah diperhatikan. Misalnya jalan tol penghubung Mekkah dan Jeddah. Selain tracknya yang lurus lempang, kondisi jalan juga mulus dan lebar. Dua jalur yang berlawanan arah disekat rapi, sehingga para driver semakin merasa nyaman ketika mengemudi. Sejauh apapun tak membuat lelah para driver disana. Selain itu di Arab Saudi, macet adalah sesuatu yang sangat langka ditemui.
5. Wajib shalat berjamaah di masjid
Arab Saudi adalah negara yang menjadikan Alquran dan Sunnah sebagai landasan konstitusinya. Olehnya itu Arab Saudi menjadi satu-satunya negara yang mewajibkan penduduknya menghentikan seluruh aktivitas perdagangan selama pelaksanaan salat berjamaah. Kondisi ini membuat setiap toko harus ditutup ketika Azan telah dikumandangkan, sebagai tanda masuknya waktu salat wajib. Lalu bagaimana dengan para PKL yang menggelar lapaknya di pinggir jalan? Aman, tidak akan ada yang berani mencuri dagangan mereka. Pasalnya aturan di negera ini, mencuri dagangan orang tanganya bakal dicopot.
6. Tingkat kriminalitas sangat rendah
Ketatnya penerapan syariat Islam di Arab Saudi berimbas pada rendahnya tingkat kriminalitas. Meski tidak 100% bebas kriminalitas, apabila dibandingkan dengan negara lain, bahkan negara Islam sekalipun, yang tidak menerapkan syariat Islam, maka akan jauh sekali perbedaanya.
Dan sekali pun kita mendengar berita kriminal di Arab Saudi, biasanya tidak jauh dari kasus TKI dan berita kriminalitas di kalangan anggota kerajaan, yang tentunya sangat tendensius. Sumber berita biasanya tidak jauh dari media-media Syiah, kelompok radikal khawarij dan musuh-musuh Arab Saudi lainnya.
7. Arab Saudi negara paling dermawan di dunia
Sejak 1970-an, Arab Saudi telah menyumbangkan bantuan sebesar 49 miliar poundsterling, kondisi ini membuatnya menjadi negara donor terbesar di dunia. Misalnya, waktu terjadi bencana tsunami di Aceh saja, Saudi menggelontorkan bantuan US$70 (Sekitar Rp 651 Milyar). Semua bantuan Arab Saudi yang mayoritasnya diperuntukkan ke negara-negara Islam bersifat hibah, tanpa syarat apapun.
Mengapa Arab Saudi begitu royal menyumbangkan kekayaannya kepada negara lain khususnya negara islam? Setidaknya dua hal ini yang berpengaruh, pertama karena memang Arab Saudi adalah negara kaya raya. Yang kedua, sudah menjadi karakter orang Arab yang begitu bersemangatnya berderma. Hal ini bisa dilihat saat musim haji atau umrah, bagaimana antusiasme warga Arab Saudi untuk menjamu tamu-tamu Allah dari berbagai penjuru dunia.
8. Warga Arab Saudi bebas pajak penghasilan
Tidak ada pajak penghasilan dipungut dari warga Arab Saudi. Bahkan bukan hanya warganya, warga negara-negara Teluk yang memiliki kerjasama dengan Arab Saudi seperti Kuwait, Qatar, Bahrain,Oman dan Uni Emirat Arab (UEA) umumnya dibebaskan dari pembayaran pajak penghasilan, akan tetapi mereka diwajibkan tunduk pada aturan pembayaran zakat.
9. Syiar-syiar Kuffar Dilarang
Di saat negara-negara muslim masyarakatnya resah karena tingginya tingkat kehamilan di luar nikah, terutama pasca perayaan Valentine’s Day. Atau tindak kriminal yang meningkat saat momen perayaan Tahun Baru, warga Arab Saudi masih adem ayem. Mereka bisa tidur nyenyak pada malam tahun baru maupun malam Valentine. Tidak ada kekhawatiran kemana perginya anak mereka pada momen-momen penuh kemaksiatan tersebut.
Valentine, Perayaan Natal dan Tahun Baru, konser musik dan berbagai event hura-hura adalah sesuatu yang terlarang di negeri itu. Jangankan perayaan Valentine, ada sedikit saja yang mengarah ke sana, polisi syariah sudah bertindak tegas. Sehingga jangan berharap bisa menemukan toko-toko yang menjual pernak-pernik Valentine atau terompet Tahun Baru di Arab Saudi.
10. Proteksi terhadap warga sangat tinggi
Di Arab Saudi wanita dilarang mengemudi mobil. Meski banyak diprotes, apalagi oleh dunia barat ataupun lembaga-lembaga kesetaraan gender, kebijakan ini sejatinya untuk melindungi kaum wanita. Dengan diperbolehkannya wanita mengemudi, akan membuat mereka lebih sering meninggalkan rumah melebihi kebutuhan. Tugas-tugas keluarga akan terbengkalai. Dan para wanita akan menampakkan wajah-wajah mereka di jalan-jalan.
Dengan diamnya para wanita di rumah dan tidak berkeliaran dengan mobil-mobil mereka, keamanan dapat lebih ditingkatkan. Keamanan untuk para wanita tersebut dan juga keamanan untuk pengguna jalan lainnya. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa wanita bukanlah pengemudi yang baik. Tabiat wanita yang mudah panik, kurang mampu mengambil keputusan, akan sangat berbahaya jika berada di jalan raya. Jika peraturan ini bisa diterapkan di negara lain, maka tidak ada lagi kekhawatiran pada pengemudi pria akan bertemu dengan ibu-ibu yang lampu sein-nya ke kanan dan motornya justru belok ke kiri.