Beritakendari.com, Internasional – Badan kesehatan Amerika serikat, Disease Control and Prevention (CDC), mengatakan pihaknya memantau secara serius efek samping yang ditimbulkan dari vaksin covid-19 buatan fizer dan moderna. Warga yang menemukan reaksi serius ditekankan untuk tidak mengambil dosis kedua vaksin.
Pusat Pengendalian Penyakit AS tersebut mengatakan reaksi alergi terjadi pada tingkat 11,1 per 1 juta suntikan. Itu lebih tinggi apabila dibandingkan dengan vaksin flu, dimana reaksi seperti itu terjadi pada tingkat 1,3 per 1 juta suntikan.
Meski demikian, Reaksi parah masih “sangat jarang,” kata CDC, olehnya itu pihaknya menekankan perlunya warga untuk divaksinasi saat vaksin tersedia, mengingat virus corona ini telah merenggut lebih dari 357.000 nyawa penduduk di Amerika Serikat.
CDC mendesak agar fasilitas kesehatan (Faskes) yang memberi vaksin disiapkan bukan sekedar untuk mengenali reaksi alergi yang serius, tetapi mesti dilatih tentang cara perawatanya dan mengenali kapan seseorang perlu dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan tambahan.
Pejabat CDC mengungkapkan bahwa 28 orang yang telah menerima vaksin virus corona (Covid 19) yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech telah mengalami reaksi alergi yang parah. Juga tercatat satu kasus anafilaksis, yang beresiko sebabkan pembengkakan tenggorokan dan kesulitan bernapas, setelah sebelumnya menerima vaksin Moderna.
Dalam laporannya, CDC menemukan sedikitnya ada 21 kasus anafilaksis pada periode 14 hingga 23 Desember setelah pemberian 1.893.360 dosis vaksin Pfizer. Sebanyak 71% kasus itu terjadi 15 menit pertama setelah penyuntikan.